Breaking News

Penyebab dan Dampak Suhu Ekstrem di Beberapa Daerah di Indonesia

 


Udang Udang -  Beberapa daerah di Indonesia mengalami cuaca yang sangat panas dalam beberapa hari terakhir, khususnya pada periode April hingga awal Mei 2024. Deputi Bidang Klimatologi BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan, mencatat bahwa suhu tertinggi terjadi di berbagai wilayah, memperlihatkan betapa ekstremnya kondisi cuaca di negara ini. Namun, penting untuk memahami bahwa cuaca panas yang terjadi bukanlah akibat dari gelombang panas atau heat wave seperti yang dialami beberapa negara di Asia.

1. Daerah Terpanas di Indonesia

Pada 21 April 2024, BMKG mencatat bahwa suhu tertinggi terjadi di Palu, Sulawesi Tengah, mencapai 37,8 derajat Celsius, yang berlangsung selama seminggu. Saumlaki di Maluku juga mencatat suhu yang sama pada tanggal tersebut. Sementara itu, Medan, Sumatera Utara, mencatat suhu 37 derajat Celsius pada waktu yang sama. Pada 23 April, suhu di Palu turun menjadi 36,8 derajat Celsius. Selanjutnya, pada 29 April 2024, Deli Serdang, Sumatra Utara, menjadi daerah paling panas di Indonesia. Berdasarkan data BMKG, berikut adalah daftar suhu tertinggi di beberapa wilayah:

  • Stasiun Geofisika Deli Serdang: 37,3 derajat Celsius
  • Balai Besar Meteorologi dan Geofisika Wilayah I: 36,6 derajat Celsius
  • Stasiun Meteorologi Pangsuma: 36,6 derajat Celsius
  • Stasiun Meteorologi Nangapinoh: 35,6 derajat Celsius
  • Stasiun Meteorologi Maritim Teluk Bayur: 35,5 derajat Celsius
  • dan berbagai stasiun lainnya.

2. Penyebab Cuaca Panas di Indonesia

Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa cuaca panas di Indonesia tidak disebabkan oleh gelombang panas atau heat wave seperti yang terjadi di beberapa negara Asia. Indonesia memiliki karakteristik geografis yang memengaruhi kondisi cuaca, di antaranya adalah laut yang hangat dan topografi pegunungan. Hal ini menyebabkan naiknya gerakan udara dan dapat menyebabkan peningkatan suhu udara. Namun, perbedaan utama adalah bahwa cuaca panas di Indonesia disebabkan oleh pemanasan permukaan, bukan karena gelombang panas.

3. Transisi Musim Hujan ke Kemarau

Dwikorita juga menjelaskan bahwa cuaca panas di beberapa wilayah Indonesia terjadi karena transisi dari musim hujan ke kemarau. Periode peralihan ini seringkali dicirikan dengan kondisi cuaca yang ekstrem, seperti pagi yang cerah, siang yang terik dengan pertumbuhan awan yang cepat, dan hujan pada sore hari. Namun, dalam kondisi transisi ini, curah hujan seringkali berkurang, menyebabkan suhu udara menjadi lebih tinggi dan terasa gerah.

Baca Juga : Fenomena Suhu Panas di Indonesia : Peralihan Musim Hujan ke Kemarau

Kesimpulan

Suhu ekstrem yang terjadi di beberapa daerah di Indonesia menunjukkan kompleksitas kondisi cuaca negara ini. Meskipun bukan disebabkan oleh gelombang panas seperti di beberapa negara Asia, cuaca panas ini tetap memiliki dampak yang signifikan terhadap masyarakat dan lingkungan. Pemahaman yang lebih baik tentang penyebab dan dampak suhu ekstrem ini dapat membantu kita dalam menghadapi tantangan perubahan iklim di masa depan. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Klik Daily


© Copyright 2022 - Udang - Udang | Forum Berita Update Terkini