Breaking News

Mengungkap Kekayaan Dirjen Bea Cukai Askolani Senilai Rp51,87 Miliar

 


Udang Udang - Kontroversi seputar aturan bea masuk untuk barang bawaan penumpang luar negeri telah menyoroti Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Namun, perhatian publik tidak hanya terfokus pada aturan tersebut, tetapi juga pada harta kekayaan Dirjen Bea Cukai, Askolani. Berdasarkan data Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dirilis oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), pada tahun 2022, Askolani memiliki harta kekayaan mencapai Rp51,87 miliar. Ini merupakan peningkatan sebesar Rp8,6 miliar dari tahun sebelumnya, di mana hartanya mencapai Rp43,26 miliar.

1. Harta Tanah dan Bangunan

Dari total kekayaannya, sebagian besar berasal dari harta tanah dan bangunan senilai Rp17 miliar. Ini termasuk beberapa properti yang dimilikinya di berbagai lokasi, antara lain:

  • Bangunan di Jakarta Utara dengan luas 36 x 36 meter persegi, senilai Rp500.000.000
  • Tanah dan bangunan di Jakarta Utara dengan luas 28 x 28 meter persegi, senilai Rp400.000.000
  • Tanah dan bangunan di Kota Bogor dengan luas 34 x 34 meter persegi, senilai Rp450.000.000
  • Tanah dan bangunan di Kota Bogor dengan luas 272 x 113 meter persegi, senilai Rp2.950.000.000
  • Tanah di Kota Jakarta Timur dengan luas 312 meter persegi, senilai Rp1.908.060.000
  • Tanah dan bangunan di Kota Jakarta Barat dengan luas 208 x 350 meter persegi, senilai Rp3.598.704.000
  • Tanah dan bangunan di Kota Jakarta Barat dengan luas 153 x 250 meter persegi, senilai Rp1.500.000.000
  • Tanah dan bangunan di Kota Jakarta Barat dengan luas 377 x 250 meter persegi, senilai Rp5.695.280.000

2. Alat Transportasi dan Mesin

Selain properti, Askolani juga memiliki alat transportasi dan mesin senilai total Rp1,3 miliar. Ini termasuk beberapa mobil di garasinya, yaitu:

  • Mobil Alphard 2.5G AT AL30GA/T10 tahun 2018, senilai Rp895.000.000
  • Mobil Nissan X-TRAIL 2,5 A/T tahun 2015, senilai Rp203.000.000
  • Mobil Jeep Audi QS 2.0 TFSI AT tahun 2010, senilai Rp225.000.000

3. Surat Berharga dan Harta Bergerak Lainnya

Harta bergerak lainnya yang dimiliki Askolani mencapai Rp1.170.000.000, sedangkan surat berharga yang dimilikinya bernilai Rp19.529.101.450. Selain itu, ia juga memiliki kas dan setara kas senilai Rp12.063.495.388, serta harta lainnya senilai Rp1.174.842.084. Dengan total hutang sebesar Rp390.090.300, total kekayaan bersih Askolani mencapai Rp51.872.392.622.

Pertimbangan dan Analisis

  • Diversifikasi Investasi: Askolani memiliki kekayaan yang cukup besar dan terdiversifikasi dengan baik, termasuk properti, kendaraan, dan investasi keuangan.
  • Sumber Kekayaan: Meskipun ada spekulasi tentang sumber kekayaan yang muncul dari jabatannya, namun data LHKPN menunjukkan bahwa sebagian besar kekayaannya berasal dari properti dan investasi yang sah.
  • Transparansi dan Akuntabilitas: Publik berhak mengetahui asal-usul kekayaan pejabat publik. Oleh karena itu, transparansi dan akuntabilitas harus dijaga dalam pelaporan harta kekayaan seperti LHKPN.
  • Pengawasan Lebih Lanjut: Meskipun harta kekayaan Askolani tercatat dalam LHKPN, tetapi tetap diperlukan pengawasan lebih lanjut untuk memastikan bahwa tidak ada penyalahgunaan kekuasaan atau praktik korupsi yang terjadi.

Dengan demikian, analisis terperinci atas harta kekayaan Askolani menunjukkan bahwa, meskipun nilainya fantastis, namun terdapat pertimbangan yang perlu dipertimbangkan lebih lanjut terkait dengan sumber, transparansi, dan akuntabilitas kekayaannya. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Warkop Pagi


© Copyright 2022 - Udang - Udang | Forum Berita Update Terkini