Breaking News

Jelang Lebaran, Pemerintah Mengantisipasi Kenaikan Harga Minyak Goreng dan Daging!


Udang Udang - Saat kita memasuki musim perayaan Idul Fitri, perhatian terhadap kenaikan harga beberapa komoditas pangan menjadi semakin penting. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti fenomena ini dalam konferensi pers terbaru terkait Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) edisi Maret, yang diselenggarakan pada hari Senin, 25 Maret 2024. Menurut beliau, kenaikan harga pangan, termasuk minyak goreng, daging, telur, bawang putih, gula pasir, dan daging sapi, menjelang Hari Raya Idul Fitri adalah sesuatu yang harus diwaspadai.

1. Dampak Kenaikan Harga Pangan terhadap Daya Beli Masyarakat

Sri Mulyani memperingatkan bahwa kenaikan harga pangan, sebagai salah satu penyebab inflasi, memiliki dampak langsung pada kemampuan beli masyarakat, terutama mereka yang berada dalam golongan menengah ke bawah. Dia menegaskan bahwa hal ini menjadi perhatian utama karena inflasi, terutama yang berasal dari kenaikan harga pangan, secara signifikan mempengaruhi daya beli masyarakat tersebut. Dalam konteks ini, perlunya waspada dan perhatian khusus terhadap kenaikan harga pangan menjadi sangat penting.

2. Penggunaan APBN untuk Stabilisasi Harga Pangan

Pemerintah telah mengambil langkah-langkah konkret, termasuk menggunakan anggaran dari APBN, untuk mendukung kementerian dan lembaga terkait dalam upaya stabilisasi harga pangan. Langkah-langkah ini bertujuan untuk memastikan bahwa harga-harga kebutuhan pokok tetap terjangkau bagi masyarakat, sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan pangan dengan biaya yang terjangkau. Sri Mulyani menegaskan bahwa banyak upaya telah dilakukan, termasuk melalui alokasi dana APBN, guna mendukung langkah-langkah stabilisasi harga pangan dan menjaga agar harga-harga tersebut tetap terjangkau bagi masyarakat.

3. Inflasi Terkendali Meskipun Harga Beras Mulai Stabil

Sri Mulyani juga mencatat bahwa tingkat inflasi di Indonesia relatif terkendali dengan baik dan tetap rendah sepanjang tahun, dengan tingkat inflasi year-to-date (YTD) pada angka 0,41 persen dan year-on-year (YOY) sebesar 2,75 persen. Dia juga menyebutkan bahwa komponen utama inflasi, seperti inflasi inti (core inflation) dan harga yang diatur pemerintah (administered price), masih relatif stabil dan berada di bawah angka yang diinginkan. Meskipun demikian, terjadi kenaikan inflasi pada bulan Februari, terutama disebabkan oleh kenaikan harga makanan yang cenderung fluktuatif seperti beras. Namun, tren kenaikan harga beras tersebut mulai menurun pada bulan Maret, memberikan sedikit kelonggaran dalam situasi inflasi.

Baca Juga : Prediksi Arus Mudik dan Arus Balik Jasa Marga: Antisipasi dan Persiapan Lebaran 2024

Demikianlah gambaran tentang perhatian pemerintah terhadap kenaikan harga pangan menjelang Hari Raya Idul Fitri. Melalui langkah-langkah konkret dan penggunaan anggaran dari APBN, pemerintah berupaya untuk menjaga stabilitas harga pangan dan menjaga daya beli masyarakat agar tetap terjaga. Meskipun tantangan inflasi tetap ada, langkah-langkah ini diharapkan dapat memberikan perlindungan bagi masyarakat, terutama mereka yang berada dalam golongan ekonomi menengah ke bawah, dalam menghadapi kenaikan harga pangan yang terjadi pada periode ini.

© Copyright 2022 - Udang - Udang | Forum Berita Update Terkini