Udang Udang - Dalam menjelang perayaan Hari Raya Idul Fitri, PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah merumuskan proyeksi mengenai arus mudik dan arus balik. Berdasarkan analisis mereka, puncak arus mudik diperkirakan terjadi pada H-4 sebelum Hari Raya Idul Fitri, atau lebih tepatnya pada tanggal 6 April 2024. Pada tanggal tersebut, diprediksi sekitar 259 ribu kendaraan akan melintasi empat gerbang tol utama. Angka ini menandai kenaikan sebesar 66,8 persen dari kondisi lalu lintas normal. Sedangkan untuk puncak arus balik, diproyeksikan akan terjadi pada H+5 setelah Hari Raya Idul Fitri, tepatnya pada tanggal 15 April 2024. Pada hari tersebut, jumlah kendaraan yang diperkirakan mencapai 300 ribu, meningkat sebesar 131 persen dari kondisi normal.
Lisye Octaviana, Kepala Corporate Communication & Community Development Group di Jasa Marga, menjelaskan bahwa titik fokus utama adalah pada KM 66 Jalan Tol Jakarta-Cikampek. Lokasi ini menjadi pertemuan kendaraan yang datang dari dan menuju Bandung serta Cikampek ke Jakarta. Perhatian khusus diberikan mengingat volume lalu lintas diprediksi meningkat hingga 118 persen pada puncak arus mudik dan 117 persen pada puncak arus balik.
Analisis Arus Mudik dan Arus Balik:
1. Proyeksi Arus Mudik:
Jasa Marga memproyeksikan bahwa sebanyak 1,86 juta kendaraan akan meninggalkan wilayah Jabotabek selama periode arus mudik H-7 sampai H2 Hari Raya Idul Fitri, yakni dari tanggal 3 hingga 11 April 2024. Angka ini menandai peningkatan sebesar 54,13 persen dari kondisi normal. Mayoritas lalu lintas yang keluar dari wilayah Jabotabek menuju ke arah Timur (Trans Jawa dan Bandung) sebanyak 58,4 persen, diikuti oleh arah Barat (Merak) sebanyak 22,9 persen, dan arah Selatan (Puncak) sebanyak 18,8 persen.
2. Proyeksi Arus Balik:
Sementara itu, diproyeksikan sekitar 1,92 juta kendaraan akan memasuki wilayah Jabotabek selama periode arus balik H1 sampai H+7 Hari Raya Idul Fitri, yakni dari tanggal 10 hingga 18 April 2024. Hal ini menunjukkan peningkatan sebesar 60,55 persen dari kondisi normal. Mayoritas lalu lintas yang masuk ke wilayah Jabotabek berasal dari arah Timur (Trans Jawa dan Bandung) sebanyak 56,5 persen, diikuti oleh arah Barat (Merak) sebanyak 23,6 persen, dan arah Selatan (Puncak) sebanyak 19,9 persen. Estimasi jumlah kendaraan tersebut mencakup lalu lintas dari empat Gerbang Tol (GT) Utama.
Baca Juga : Pemerintah Mengimbau Warga untuk Menggunakan Angkutan Umum saat Mudik Lebaran
Antisipasi dan Persiapan:
1. Fasilitas dan Layanan di Rest Area:
Jasa Marga dan PT Jasamarga Related Business telah mengantisipasi kepadatan tidak hanya di jalur, tetapi juga di rest area. Mereka memastikan bahwa 59 rest area yang dikelola oleh Jasa Marga Group dilengkapi dengan fasilitas dan layanan yang memadai. Upaya ini meliputi penyesuaian arus kendaraan di dalam rest area, penyediaan SPBU modular di 14 lokasi rest area, penambahan jumlah toilet fungsional, serta penyediaan klinik kesehatan. Kolaborasi juga dilakukan dengan Pertamina di beberapa rest area tertentu untuk memastikan ketersediaan bahan bakar dan layanan lainnya.
2. Kesiapan Masyarakat:
Jasa Marga mengingatkan pengguna jalan tol untuk melakukan persiapan perjalanan dengan baik. Hal ini termasuk memastikan kondisi kendaraan dan pengemudi, membawa perbekalan seperti makanan, minuman, serta peralatan ibadah dan obat-obatan pribadi. Pastikan juga tangki bahan bakar kendaraan terisi penuh, melakukan pengecekan tarif tol, serta mengisi saldo uang elektronik secukupnya. Jasa Marga juga menyarankan untuk memeriksa informasi terkait waktu dan rute pemberlakuan rekayasa lalu lintas yang disediakan oleh pihak kepolisian.
Upaya Tambahan:
Selain itu, Jasa Marga juga mendukung program percepatan penggunaan kendaraan listrik dengan menyediakan Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) di 25 titik rest area. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen mereka untuk mendukung transportasi yang ramah lingkungan.
Dengan proyeksi yang telah disampaikan dan upaya antisipatif yang telah dilakukan, diharapkan perjalanan mudik dan balik pada tahun ini dapat berlangsung dengan lancar dan aman bagi seluruh pengguna jalan tol. Kunci utamanya adalah kerjasama dan kesadaran bersama untuk mematuhi aturan lalu lintas serta menjaga keselamatan diri dan sesama pengguna jalan.
Social Header