Breaking News

Delapan Perusahaan Kereta Api Jepang Beralih ke Kode QR : Transformasi Sistem Tiket

 


Udang Udang -  Delapan operator kereta api yang beroperasi di wilayah Tokyo dan sekitarnya mengumumkan perubahan besar dalam sistem tiket mereka. Mereka akan menggantikan tiket magnetik yang biasa digunakan dengan tiket berbasis kode QR. Langkah ini diambil untuk mengurangi biaya perawatan gerbang otomatis dan mempromosikan daur ulang tiket bekas, memberikan solusi yang lebih ramah lingkungan dan efisien.

1. Perusahaan yang Terlibat dalam Pembaruan

Perubahan ini akan dilaksanakan oleh delapan perusahaan besar, yaitu:

  • East Japan Railway Co (JR East)
  • Keisei Electric Railway Co
  • Keikyu Corp
  • Shin-Keisei Electric Railway Co
  • Seibu Railway Co
  • Tokyo Monorail Co
  • Tobu Railway Co
  • Hokuso Railway Co

Perwakilan JR East menyatakan, "Kami akan beralih ke sistem yang berkelanjutan dengan menggunakan tiket kode QR untuk mempertahankan tiket kertas," sebagaimana dikutip dari Asahi Shimbun. Nantinya, penumpang akan melewatkan tiket mereka melalui pembaca kode QR di gerbang masuk dan keluar, lalu memasukkan tiket ke dalam kotak pengumpulan di tujuan untuk didaur ulang. Ukuran tiket tetap tidak akan berubah.

2. Mengurangi Dampak Lingkungan

Meskipun sebagian besar perjalanan kereta api di jalur perusahaan saat ini dilakukan dengan menggunakan kartu prabayar seperti Suica atau melalui aplikasi seluler, operator kereta api Jepang masih menjual tiket fisik bermagnet di stasiun. Dengan beralih ke tiket kode QR, perusahaan berharap dapat mengurangi dampak lingkungan dengan menghilangkan kebutuhan akan infrastruktur kompleks yang diperlukan untuk menjual dan memproses tiket yang didukung magnet.

Penggantian tiket magnetik dengan tiket berbasis kertas sepenuhnya akan menyederhanakan proses pembuangan dan mengurangi jejak lingkungan. Saat ini, bagian magnetik dari tiket harus dipisahkan saat mendaur ulangnya, sebuah proses yang memakan waktu dan sumber daya. Dengan beralih ke tiket yang seluruhnya terbuat dari kertas, perusahaan dapat mengurangi kompleksitas dan biaya daur ulang.

3. Sistem Manajemen Data Bersama

Selain ramah lingkungan, tiket dengan kode QR memiliki keuntungan lain yaitu mengurangi kemacetan di gerbang tiket mekanis. Penumpang hanya perlu memindai tiket kertas dengan pembaca kode QR, bukan memasukkannya ke dalam gerbang. Langkah ini diharapkan dapat mempercepat proses masuk dan keluar penumpang di stasiun-stasiun yang sibuk.

Saat ini, kedelapan perusahaan tersebut mengelola data lalu lintas penumpang secara terpisah, baik yang dikumpulkan melalui tiket magnetik maupun data masuk dan keluar stasiun. Namun, ke depannya, mereka berencana untuk membuat sistem manajemen data tiket kode QR bersama. Sistem ini akan memungkinkan pengumpulan dan analisis data penumpang yang lebih efisien dan terintegrasi, sebagaimana dilaporkan oleh Nippon.

Implementasi Bertahap dan Tantangan ke Depan

Perusahaan-perusahaan tersebut akan mulai menerapkan perubahan ini secara bertahap, dimulai pada tahun fiskal 2027. Proses transisi ini akan memerlukan waktu dan koordinasi yang tepat untuk memastikan bahwa semua sistem baru berjalan dengan lancar dan tanpa hambatan bagi penumpang.

Beberapa tantangan yang mungkin dihadapi termasuk penyesuaian infrastruktur di stasiun-stasiun, pelatihan staf untuk mengelola sistem baru, dan memastikan bahwa semua penumpang, termasuk mereka yang kurang familiar dengan teknologi digital, dapat menggunakan tiket kode QR tanpa kesulitan.

Namun, keuntungan jangka panjang dari perubahan ini diharapkan akan jauh melebihi tantangan awal. Dengan sistem tiket yang lebih modern dan efisien, operator kereta api dapat menawarkan pengalaman yang lebih baik bagi penumpang, mengurangi biaya operasional, dan memberikan kontribusi positif terhadap lingkungan.

Baca Juga : Spanyol Memberikan Bantuan Militer ke Ukraina: Perjanjian Madrid senilai Rp17 Triliun

Penutup: Langkah ke Masa Depan yang Lebih Hijau dan Efisien

Transformasi ini mencerminkan komitmen delapan perusahaan kereta api Jepang untuk beradaptasi dengan teknologi terbaru dan mengadopsi praktik-praktik berkelanjutan. Dengan beralih dari tiket magnetik ke kode QR, mereka tidak hanya mengurangi dampak lingkungan tetapi juga meningkatkan efisiensi operasional dan kenyamanan bagi penumpang.

Inisiatif ini juga menunjukkan bagaimana sektor transportasi dapat memainkan peran penting dalam upaya global untuk mencapai keberlanjutan lingkungan. Dengan memanfaatkan teknologi digital, perusahaan-perusahaan kereta api dapat terus berinovasi dan memberikan layanan yang lebih baik, sekaligus berkontribusi pada pelestarian lingkungan.

Langkah ini dapat menjadi contoh bagi operator kereta api lainnya di seluruh dunia untuk mengeksplorasi dan mengadopsi teknologi serupa dalam upaya mereka untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi dampak lingkungan. Di masa depan, kita mungkin akan melihat semakin banyak perusahaan transportasi yang mengikuti jejak ini, menuju sistem transportasi yang lebih hijau dan berkelanjutan.

Transformasi dari tiket magnetik ke kode QR adalah salah satu dari banyak langkah yang dapat diambil untuk mencapai tujuan ini. Dengan komitmen dan inovasi, sektor transportasi dapat terus berkembang dan memberikan dampak positif bagi masyarakat dan lingkungan secara keseluruhan. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Ruang Berita

© Copyright 2022 - Udang - Udang | Forum Berita Update Terkini