Breaking News

Algorithmic Stablecoin: Pengenalan, Jenis-Jenis, dan Peranannya dalam Dunia Kripto


Udang Udang - Pasar kripto tidak bisa lepas dari berbagai peristiwa menarik, dan salah satu momen yang mencuri perhatian adalah penurunan lebih dari 90 persen dari nilai stablecoin UST pada bulan Mei 2022 lalu. Penurunan ini terjadi akibat turunnya harga aset kripto Terra yang menjadi pendukung UST. UST sendiri merupakan algorithmic stablecoin yang berasal dari ekosistem kripto Terra, sehingga pergerakan harga Terra secara langsung mempengaruhi nilai UST.

Apa Itu Algorithmic Stablecoin?

Algorithmic stablecoin adalah jenis stablecoin yang mengandalkan aset kripto utama untuk mendukungnya, memungkinkan algoritma atau smart contract untuk mengatur hubungan antara keduanya. Inovasi ini bertujuan untuk menjaga stabilitas harga, secara aktif menyeimbangkan peredaran aset kripto sesuai dengan penawaran dan permintaan pasar.

Stablecoin jenis ini tidak terikat pada nilai USD dan mengalami fluktuasi harga sesuai dengan dinamika pasar dan ketersediaan aset, mirip dengan aset kripto yang diperdagangkan di pasar. Algoritma yang terkandung dalam stablecoin ini berisi instruksi dan aturan khusus untuk memastikan stabilitas nilai.

Jenis-Jenis Algorithmic Stablecoin

Rebase Stablecoin
Pemeliharaan pegging dilakukan melalui manipulasi pasokan dasar.
Melibatkan minting (penambahan koin) dan burning (penghapusan koin) sebanding dengan deviasi harga stablecoin dari 1 USD.
Harga yang fluktuatif bergantung pada nilai aset yang dilacak.

Seigniorage Stablecoin
Menggunakan sistem multi koin.
Tujuannya adalah menjaga stabilitas dengan menciptakan koin tambahan atau mendorong pembelian dan penjualan koin lain.
Perbedaan nilai nominal koin dengan biaya produksi menjadi dasar stabilitas.

Fractional Stablecoin
Gabungan dari seigniorage dan collateralized.
Bertujuan untuk mempertahankan nilai tanpa jaminan.
Dipelopori oleh Frax Finance sebagai jaringan blockchain.
Kelebihan dan Kekurangan Algorithmic Stablecoin


Sebelum memilih algorithmic stablecoin sebagai media investasi, penting untuk memahami kelebihan dan kekurangannya:

Kelebihan:

Meningkatkan popularitas aset kripto sebagai media pertukaran.
Menjalankan sistem DAO atau decentralized autonomous organization.
Memberikan insentif bagi pemegangnya.
Berperan sebagai utilitas token yang tepat.

Kekurangan:

Tidak ada dukungan dari pihak eksternal.
Mekanisme kontraksi berpotensi gagal tanpa insentif yang cukup besar.
Risiko tidak bisa memulihkan nilai patokan stablecoin.

Contoh Daftar Algorithmic Stablecoin

TerraUSD – UST:
Algorithmic stablecoin dari jaringan Terra.
Dipatok berdasarkan USD dan dirancang untuk memberikan nilai tambah pada komunitas Terra.
Menggunakan koin asli LUNA untuk menyeimbangkan harga UST.

Ampleforth – AMPL:
Protokol berbasis Ethereum dengan jenis rebase algorithmic stablecoin.
Pemegang koin memiliki persentase tetap berdasarkan jumlah ketersediaan AMPL yang beredar.
Protokol dapat meningkatkan jumlah peredaran jika harga AMPL melebihi 1 USD.

Basis Cash – BAC:
Algorithmic stablecoin rancangan Do Kwon dari Terra.
Dipatok ke USD dengan rasio 1:1.
Menggunakan mekanisme mirip bank sentral untuk menyusutkan atau memperluas pasokan.

Kesimpulan

Algorithmic stablecoin hadir sebagai variasi aset kripto yang diperdagangkan untuk tujuan tertentu. Sebagai investor, penting untuk memahami cara kerja dan karakteristik masing-masing jenis stablecoin sebelum memutuskan untuk berinvestasi. Meskipun menawarkan kelebihan tertentu, algorithmic stablecoin juga memiliki risiko yang perlu dipertimbangkan dengan cermat.

Algorithmic stablecoin menandai langkah inovatif dalam dunia kripto dengan memanfaatkan aset kripto utama untuk menjaga stabilitas harganya melalui algoritma atau smart contract. Tiga jenis utama algorithmic stablecoin, yaitu Rebase Stablecoin, Seigniorage Stablecoin, dan Fractional Stablecoin, menawarkan pendekatan yang berbeda untuk mempertahankan nilai mereka.

Kelebihan algorithmic stablecoin mencakup peningkatan popularitas aset kripto sebagai medium pertukaran, dukungan untuk sistem DAO, memberikan insentif bagi pemegangnya, dan berperan sebagai utilitas token yang efektif. Namun, ada juga kekurangan seperti kurangnya dukungan eksternal, potensi kegagalan mekanisme kontraksi, dan risiko ketidakmampuan memulihkan nilai patokan.

© Copyright 2022 - Udang - Udang | Forum Berita Update Terkini