Udang Udang - Elon Musk, CEO SpaceX, telah mengaktifkan layanan internet satelit Starlink di sebuah rumah sakit di Jalur Gaza dengan dukungan dari Uni Emirat Arab (UEA) dan Israel. Langkah ini bertujuan untuk membantu rumah sakit di wilayah yang terkena dampak konflik berkepanjangan ini.
Aktivasi Layanan Starlink
Pada Rabu (24/7/2024), Musk mengumumkan melalui media sosial X bahwa layanan Starlink kini aktif di rumah sakit Gaza berkat bantuan dari UEA dan Israel. “Starlink sekarang aktif di rumah sakit Gaza dengan dukungan @UAEmediaoffice dan @Israel,” tulis Musk.
Pengaktifan layanan ini terjadi setelah lebih dari lima bulan sejak pemerintah Israel memberikan izin penggunaan Starlink di rumah sakit di kota Rafah, Gaza selatan.
Manfaat Internet dalam Konsultasi Medis
Menteri Luar Negeri UEA, Syeikh Abdullah bin Zayed Al Nahyan, mengucapkan terima kasih kepada Musk atas dukungannya terhadap rumah sakit lapangan UEA di Gaza. Perang yang berlangsung selama lebih dari sembilan bulan terakhir telah menghancurkan banyak fasilitas medis di wilayah Palestina tersebut.
Kementerian Luar Negeri UEA pada Februari menyatakan bahwa internet berkecepatan tinggi dari Starlink akan memungkinkan konsultasi medis melalui panggilan video real-time, yang berpotensi menyelamatkan banyak nyawa. Konektivitas internet yang buruk di Gaza disebabkan oleh kurangnya daya dan bahan bakar untuk mengoperasikan pusat penyedia layanan. Hal ini menyulitkan staf medis dan tim penyelamat dalam bekerja serta membatasi layanan rumah sakit dan sistem terpusat kementerian kesehatan.
Dampak Konflik di Gaza
UEA, produsen minyak serta pusat keuangan dan pariwisata, menandatangani perjanjian normalisasi hubungan dengan Israel pada 2020, bersama dengan Bahrain dan Maroko. Sudan juga menyetujui perjanjian normalisasi dengan Israel kemudian.
Perang terbaru di Gaza pecah setelah pejuang Hamas melancarkan serangan ke Israel selatan pada 7 Oktober. Serangan tersebut menewaskan 1.200 orang dan mengakibatkan lebih dari 250 lainnya disandera di Gaza. Israel kemudian membalas dengan serangan besar-besaran yang menghancurkan sebagian besar wilayah pesisir tersebut. Kementerian Kesehatan Gaza melaporkan bahwa setidaknya 39.145 warga Palestina tewas dan 90.257 lainnya terluka akibat serangan Israel.
Penggunaan Starlink di Wilayah Konflik
Layanan internet Starlink telah banyak digunakan di berbagai zona konflik. Penyelidikan Bloomberg pada Maret mengungkapkan bahwa banyak peralatan Starlink diperdagangkan dan diaktifkan secara ilegal atau tanpa izin pemerintah di negara-negara seperti Yaman dan Sudan.
Pengumuman mengenai inisiatif di Gaza ini muncul ketika SpaceX sedang mencari distributor resmi untuk mengoperasikan layanan internet satelit di Sudan, di mana para sukarelawan dan petugas kesehatan telah menggunakan Starlink untuk memberikan bantuan sejak perang saudara meletus pada April 2023.
Kelompok-kelompok kemanusiaan meminta Starlink untuk mempertahankan layanannya di negara tersebut di tengah pemadaman internet nasional yang menghambat upaya distribusi bantuan. Layanan Starlink secara resmi tersedia di sebagian besar wilayah Eropa, Amerika Utara, Amerika Selatan, dan di berbagai belahan dunia lainnya, termasuk Jepang, Nigeria, dan Australia.
Dampak Jangka Panjang
Pengaktifan layanan Starlink di Gaza diharapkan dapat meningkatkan kualitas pelayanan medis dan mempercepat respons dalam situasi darurat. Dengan konektivitas yang lebih baik, rumah sakit dapat beroperasi lebih efisien dan memberikan layanan kesehatan yang lebih baik kepada warga Gaza yang membutuhkan.
Baca Juga : Serangan Udara Israel di Gaza Tengah: 30 Tewas dan 100 Terluka
Di masa depan, inisiatif ini mungkin akan membuka peluang bagi lebih banyak wilayah konflik untuk mendapatkan akses internet yang stabil dan cepat, yang sangat penting untuk komunikasi dan koordinasi dalam situasi krisis. Peran teknologi seperti Starlink menjadi semakin penting dalam membantu masyarakat yang terisolasi dan terkena dampak perang.
Dengan demikian, langkah yang diambil oleh Elon Musk dan kolaborasi internasional ini menunjukkan bagaimana teknologi dapat digunakan untuk kebaikan, membantu meringankan penderitaan di daerah yang dilanda konflik, dan memberikan harapan bagi masa depan yang lebih baik. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Liputan Info
Social Header