Udang Udang - Serangan udara yang dilancarkan oleh Israel di Gaza tengah telah menewaskan sedikitnya 30 orang dan melukai lebih dari 100 orang lainnya. Serangan ini menargetkan sebuah sekolah di Deir-al Balah, sebuah wilayah di tengah Gaza, yang diklaim oleh militer Israel sebagai lokasi pusat komando dan kendali Hamas. Dari laporan yang diterima, sejumlah korban tewas termasuk perempuan dan anak-anak, yang jasadnya langsung dibawa ke Rumah Sakit Syuhada Al-Aqsa.
1. Perintah Evakuasi untuk Warga Palestina di Khan Younis
Di tengah situasi yang semakin memanas, Israel juga mengeluarkan perintah evakuasi bagi warga Palestina yang tinggal di Khan Younis, sebuah kota di selatan Gaza. Perintah ini dikeluarkan setelah Israel mengumumkan akan melaksanakan operasi militer di wilayah tersebut. Warga Palestina di kawasan tersebut dipaksa untuk meninggalkan rumah mereka sebagai bagian dari upaya militer Israel. Langkah ini merupakan bagian dari strategi Israel untuk meningkatkan kontrol dan mengurangi potensi ancaman dari kelompok bersenjata di daerah tersebut.
2. Korban Tewas dan Terluka Terus Bertambah
Sejak konflik antara Hamas dan Israel pecah, angka korban tewas di Gaza terus meningkat. Hingga berita ini diturunkan, korban tewas telah mencapai 39.258 orang. Selain itu, sekitar 90.589 orang dilaporkan terluka dalam pertempuran yang terus berlangsung. Tim penyelamat menghadapi kesulitan besar dalam menjangkau korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan atau di jalan-jalan yang hancur. Krisis kemanusiaan semakin memburuk dengan bertambahnya jumlah orang yang membutuhkan bantuan darurat dan perlindungan.
3. Israel Menetapkan UNRWA sebagai Organisasi Teroris
Di tengah konflik yang berkepanjangan, Israel juga mengambil langkah kontroversial dengan menetapkan Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) sebagai organisasi teroris. Parlemen Israel, atau Knesset, baru saja mengesahkan tiga rancangan undang-undang yang menyasar UNRWA. Salah satu undang-undang tersebut melarang UNRWA untuk melakukan misi, layanan, atau aktivitas apa pun di wilayah Israel. RUU ini disetujui dengan dukungan sekitar 58 suara.
RUU kedua mengusulkan pencabutan kekebalan hukum dan hak istimewa yang dimiliki oleh personel UNRWA di Israel, dengan persetujuan 63 suara. RUU ketiga, yang menyatakan UNRWA sebagai organisasi teroris dan meminta pemutusan hubungan Israel dengan UNRWA, mendapat 50 suara. Ketiga RUU ini akan segera dibawa ke Komite Urusan Luar Negeri dan Pertahanan di parlemen untuk pembahasan lebih lanjut. Agar bisa diterapkan, RUU ini perlu melalui dua kali pembacaan lagi.
Dampak Krisis dan Langkah Selanjutnya
Krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah dengan serangan udara yang terus berlanjut dan meningkatnya jumlah korban. Warga Palestina menghadapi kesulitan besar akibat serangan yang menghancurkan infrastruktur vital seperti sekolah dan rumah sakit, serta memaksa banyak orang meninggalkan rumah mereka. Konflik ini juga berdampak besar pada masyarakat internasional, dengan berbagai organisasi kemanusiaan dan negara-negara di seluruh dunia mengamati situasi dan berusaha mencari solusi untuk mengurangi penderitaan.
Baca Juga : Balon Sampah Korea Utara Jangkau Istana Kepresidenan Korea Selatan
Dalam konteks ini, langkah-langkah yang diambil oleh Israel terhadap UNRWA menunjukkan ketegangan yang semakin meningkat dalam konflik ini. Keputusan untuk melabeli UNRWA sebagai organisasi teroris dan mengusulkan larangan aktivitas mereka di wilayah Israel mencerminkan ketidakpercayaan yang mendalam antara pihak-pihak yang terlibat dalam konflik ini. Hal ini juga menambah tantangan bagi upaya bantuan internasional yang mencoba meringankan penderitaan warga sipil di Gaza.
Penting untuk terus memantau perkembangan situasi dan upaya-upaya internasional untuk menangani krisis ini. Solusi damai yang komprehensif dan bantuan kemanusiaan yang efektif menjadi kunci untuk mengatasi dampak dari konflik yang berkepanjangan ini dan mencegah lebih banyak korban jiwa di masa depan. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Liputan Berita
Social Header