Udang Udang - Lari 100 meter adalah salah satu nomor dalam cabang atletik yang paling dinanti dalam kompetisi olahraga. Dalam nomor ini, para atlet bersaing untuk mencapai garis finis dalam waktu secepat mungkin, dan mereka yang berhasil melakukannya dalam waktu di bawah 10 detik dianggap sebagai pelari tercepat di dunia. Pencapaian ini menunjukkan kecepatan dan ketangguhan fisik yang luar biasa dari para atlet. Berikut adalah profil enam pelari yang mampu menembus batas 10 detik dalam lari 100 meter dan menjadi ikon kecepatan di dunia.
1. Usain Bolt: Sang Legenda Lari 100 Meter
Tak ada yang bisa menyangkal bahwa Usain Bolt adalah pelari tercepat sepanjang masa. Rekornya dalam lari 100 meter dengan waktu 9,58 detik yang dicatat pada World Athletics Championship 2009 di Berlin, Jerman, belum tertandingi hingga saat ini. Usain Bolt, lahir di Sherwood Content, sebuah kota kecil di Jamaika Utara pada tahun 1986, awalnya bercita-cita menjadi pemain kriket atau sepak bola. Namun, bakat larinya ditemukan oleh seorang guru yang kemudian mendorongnya untuk menekuni atletik.
Dengan tubuhnya yang tinggi dan langkah panjang yang efisien, Bolt mampu melibas jarak 100 meter dengan kecepatan yang menakjubkan. Rekor ini membuatnya dijuluki "Lightning Bolt" dan menjadikannya ikon olahraga global. Selain lari 100 meter, Bolt juga memegang rekor dunia untuk nomor lari 200 meter dengan waktu 19,19 detik.
2. Yohan Blake: Sang Penantang dari Jamaika
Yohan Blake, rekan senegara Usain Bolt, juga mencatatkan namanya sebagai salah satu pelari tercepat di dunia. Blake menorehkan waktu 9,69 detik dalam lari 100 meter pada kejuaraan atletik di Lausanne, Swiss. Prestasi ini menempatkannya di posisi kedua dalam daftar pelari tercepat di dunia.
Blake, yang lahir di Parish of Saint James, Jamaika Barat, awalnya memiliki cita-cita menjadi pemain kriket profesional, mirip dengan Bolt. Namun, dorongan dari kepala sekolahnya untuk menekuni lari cepat ternyata membuahkan hasil yang luar biasa. Blake juga dikenal sebagai satu-satunya pelari yang mampu memberikan perlawanan serius kepada Usain Bolt, hingga Bolt sendiri mengakuinya.
3. Tyson Gay: Sang Sprinter Amerika
Tyson Gay, sprinter asal Amerika Serikat, juga menorehkan rekor yang sama dengan Yohan Blake, yakni 9,69 detik dalam lari 100 meter. Rekor ini dicapainya pada kejuaraan atletik di Shanghai, China, tahun 2009. Gay, yang lahir di Lexington, Kentucky, pada tahun 1982, menjadi salah satu pelari Amerika Serikat yang paling sukses di arena internasional.
Dengan kecepatan yang luar biasa, Tyson Gay pernah menjadi harapan besar Amerika Serikat untuk mendominasi nomor lari 100 meter di berbagai kompetisi global. Namun, kariernya juga diwarnai kontroversi setelah ia terbukti menggunakan doping pada tahun 2013, yang kemudian membuatnya menerima sanksi. Meski demikian, prestasinya di lintasan tetap diakui sebagai salah satu yang terbaik.
4. Asafa Powell: Sang Sprinter Konsisten dari Jamaika
Jamaika kembali menorehkan nama dalam daftar pelari tercepat di dunia dengan hadirnya Asafa Powell. Powell mencatatkan waktu 9,72 detik dalam lari 100 meter pada kejuaraan atletik di Lausanne, Swiss, tahun 2008. Dengan prestasi ini, Powell menempati posisi keempat dalam daftar pelari tercepat sepanjang masa.
Asafa Powell, yang lahir di Spanish Town, Jamaika, pada tahun 1982, merupakan anak bungsu dari enam bersaudara. Menariknya, bakat lari yang luar biasa juga dimiliki oleh saudara-saudaranya, termasuk Donovan Powell yang juga merupakan atlet lari. Meskipun Powell tidak pernah memenangkan medali emas di ajang Olimpiade, konsistensinya dalam mencatat waktu di bawah 10 detik dalam berbagai kompetisi membuatnya dihormati di dunia atletik.
5. Justin Gatlin: Sang Sprinter yang Bangkit dari Keterpurukan
Justin Gatlin adalah pelari asal Amerika Serikat yang berhasil mengukir namanya sebagai salah satu yang tercepat di dunia meski kariernya sempat terganggu oleh skandal doping. Gatlin, yang lahir di New York City pada tahun 1982 dan dibesarkan di Pensacola, Florida, mencatatkan waktu 9,74 detik dalam lari 100 meter pada kejuaraan atletik di Doha, Qatar, tahun 2015.
Gatlin memulai kariernya sebagai pemain American Football sebelum akhirnya beralih ke atletik. Namun, pada tahun 2006, ia terkena sanksi larangan bertanding selama empat tahun karena terbukti menggunakan doping. Setelah menjalani sanksi tersebut, Gatlin kembali ke dunia atletik dan menunjukkan bahwa ia masih bisa bersaing di level tertinggi meski usianya sudah memasuki 30-an tahun. Pada tahun 2019, Gatlin menjadi pelari tertua dalam sejarah yang mampu meraih medali di World Athletics Championship.
6. Christian Coleman: Bintang Muda Amerika Serikat
Christian Coleman adalah bintang baru dalam dunia sprint yang mampu mencatatkan waktu 9,76 detik dalam lari 100 meter pada Kejuaraan Atletik Dunia di Doha, Qatar, tahun 2019. Atlet asal Amerika Serikat ini lahir pada 6 Maret 1996 di Atlanta dan sudah menunjukkan bakatnya dalam cabang atletik sejak usia muda.
Coleman mulai menarik perhatian dunia ketika ia meraih medali perak di Kejuaraan Dunia 2017. Pada Kejuaraan Dunia 2019, ia berhasil merebut medali emas dan menunjukkan bahwa ia adalah penerus yang layak dari para sprinter legendaris Amerika Serikat. Meski kariernya sempat tersandung kasus doping, Coleman tetap menjadi salah satu pelari tercepat di dunia yang patut diperhitungkan.
Baca Juga : Top 8 Pemain Voli Putri dengan Tinggi Badan Tertinggi di Dunia
Keenam pelari ini telah membuktikan bahwa dengan dedikasi, kerja keras, dan sedikit bakat, seseorang bisa mencapai prestasi yang luar biasa dalam cabang atletik, khususnya lari 100 meter. Dari Usain Bolt hingga Christian Coleman, mereka semua telah menorehkan sejarah dengan kecepatan yang luar biasa, membawa kebanggaan bagi negara mereka masing-masing dan menginspirasi generasi berikutnya untuk terus berlari lebih cepat. Hingga saat ini, rekor lari 100 meter tercepat masih dipegang oleh Usain Bolt dengan catatan waktu 9,58 detik. Cari tahu juga informasi menarik dan terupdate lainnya di Tabloid Senja
Social Header